Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik dengan tujuan menyampaikan pesan lebih efektif. Komunikasi antarpribadi menjadi faktor keberhasilan dalam menyampaikan pesan dalam suatu komunikasi termasuk komunikasi antarpribadi guru dan anak dalam aktifitas di sekolah. Tanpa adanya komunikasi antarpribadi yang baik antara guru dan anak, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan berlangsung lancar karena banyaknya hambatan pribadi dalam diri masing-masing anak khususnya pada anak yang dikategorikan sebagai broken home. Hal tersebut akan berpengaruh dalam pembangunan ketahanan pribadi mereka. Ketahanan pribadi merupakan kemampuan untuk bertahan dalam berbagai kondisi sulit. Penelitian ini membahas mengenai peran komunikasi antarpribadi guru dan anak dalam membangun ketahanan pribadi remaja broken home di SMP dan SMK Al-Madina Cianjur. Untuk itu dibutuhkan upaya dengan melibatkan peran komunikasi antarpribadi guru dan anak meliputi beberapa sifat komunikasi antarpribadi yaitu openness, empathy, supportiveness, positiveness, equality dan action. Penelitian ini menerapkan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan enam narasumber yaitu tiga guru dan tiga murid. Hasil penelitian menunjukan keenam sifat komunikasi antarpribadi diterapkan oleh guru kepada anak pada kegiatan di lingkungan sekolah dan diluar sekolah.