Salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan adalah dari aktivitas operasional perusahaan. Dampaknya tidak hanya pada lingkungan namun dapat dirasakan juga oleh masyarakat sekitar dari aktivitas operasional perusahaan. Sehingga, dengan adanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu suatu bentuk informasi bagi pihak yang berkepentingan tentang kegiatan tanggung jawab sosial yang menghasilkan dampak positif bagi perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Variabel yang diduga memengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah dewan komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel sebagai teknik analisis data yang diolah menggunakan aplikasi Eviews 9. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 17 perusahaan sektor property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan dewan komisaris independen komite audit, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Secara parsial dewan komisaris independen, komite audit dan kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).
Kata kunci: Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Institusional, kepemilikan asing, pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)