Financial disstress merupakan tahap kondisi penurunan keuangan yang terjadi sebelum kebangkrutan. Biasanya terjadi karena adanya kesalahan pengambilan keputusan yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh pada manajemen perusahaan dikatakan bangkrut jika total kewajiban melebihi total aktiva.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah Profitabilitas, liquiditas, solvabilitas dan umur perusahaan dapat memprediksi kondisi financial distress pada sektor pertambangan tahun 2015-2018. rasio keuangan yang dipakai adalah rasio profitabilitas, liquiditas, solvabilitas, dan umur perusahaan.
Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif yang bersifat kausalitas. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang memperoleh 32 sampel penelitian dalam kurun waktu 4 tahun sehingga didapat 128 unit sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan software IBM SPSS statistic versi 22
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, liquiditas, solvabilitas dan umur perusahaan memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap financial distress. Berdasarkan pengujian secara parsial, didapatkan hasil bahwa variabel profitabilitas, liquiditas, solvabilitas dan umur perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress.
Bagi perusahaan khususnya pertambangan lebih memperhatikan kinerja perusahaan melalui kinerja keuangan yang baik dari sisi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang maskimal dan kemampuan perusahaan dalam mememnuhi kewajiban yang segera jatuh tempo serta mampu membuat pertimbangan seberapa besar perusahaan akan bergantung pada hutang sebagai sumber pendanaan.