Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan pendukung kegiatan akademik yang
berguna untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran
bagi tiap program studinya, koleksi mengenai strategi pembelajaran dan materi pendukung
untuk evaluasi belajar. Salah satu institusi di Indonesia khususnya di kota Bandung yang
berperan dalam hal tersebut yaitu Universitas Islam Sunan Gunung Djati Kota Bandung.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Kota Bandung Kampus 1 memfasilitasi
mahasiswanya dengan perpustakaan yang memiliki visi ‘Menuju Smart Library 2025 yang
Unggul dan Kompetitif di ASEAN’ serta misinya mengembangkan perpustakaan keislaman
dan keilmuan berbasis smart technology, memberikan layanan dengan perkembangan
teknologi informasi. Smart Library adalah sebuah konsep yang berintegrasi pada empat konsep
diantaranya Smart Place, Smart Governance, Smart Service, dan Smart People (Schöpfel,
2018). Smart place yaitu konsep smart living yang bergantung pada smart technology untuk
kelestarian lingkungan dalam penghematan energi (menuju green library), hal tersebut
berhubungan dengan adanya smart service pada perpustakaan. Smart governance yang
berhubungan dengan jaringan internet ataupun aplikasi teknologi informasi pada satu pusat
yang dapat berhubungan keseluruh pengguna serta pada suatu fasilitas yang menggunakan
suatu sistem tertentu. Smart service yang berhubungan dengan penggunaan hardware serta
software sebagai penunjang fasilitas perpustakaan salah diantaranya pada penggunaan
wireless, RFID, dan mobile device yang dapat berhubungan dengan fasilitas berteknologi salah
satunya mengembangkan self service pada perpustakaan. Smart people mengacu pada
pengguna baik pemustaka dan pustakawan yang mampu beradaptasi dalam menggunakan
teknologi seperti pemanfaatan dalam penggunaan single account dan alert system. Dari
keempat konsep Smart Library, Perpustakaan UIN baru memenuhi konsep smart people, smart
service, dan smart governance. Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati sudah menyediakan
sistem polling online untuk mengetahui informasi terbarukan. Sistem perpanjang buku secara
online, dan Radio Frequency Identification (RFID) yang didesain dalam bentuk card bank yang
digunakan untuk data scannersaat memasukki perpustakaan juga memiliki fasilitas self service
khususnya untuk pengecekkan, peminjaman, serta pengembalian. Sementara itu, untuk smart
service belum sepenuhnya terpenuhi sebagai salah satu contoh penggunaan loker yang tidak
memiliki keamanan berteknologi. Sedangkan, pada bagian smart place belum sepenuhnya
terealisasikan pencapaian green library.
Kata Kunci : Perpustakaan Perguruan Tinggi, Smart Library, Smart Living, Smart
Governance, Smart Service, Smart People