Museum Provinsi Kalimantan Barat merupakan museum yang terletak di Kota Pontianak. Museum ini memiliki 4000 koleksi yang beragam mengenai informasi sejarah dan peninggalan-peninggalan kebudayaan daerah dari tiga etnis terbesar di Kalbar yakni Melayu, Dayak dan Tionghoa. Besarnya manfaat dari museum tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang tidak stabil dengan adanya tren penurunan dari tahun ke tahun, salah satunya yang disebutkan oleh pihak pengelola museum disebabkan masih adanya stigma negatif di kalangan masyarakat bahwa museum merupakan tempat yang kuno dan membosankan untuk dikunjungi. Hal ini tentunya sangat disayangkan, karena ada informasi berharga mengenai budaya yang tidak dapat ditemui di tempat lain selain di museum. Bila terus seperti ini maka masyarakat terutama generasi muda tidak mengetahui tentang sejarah kebudayaan daerahnya. Kurang maksimalnya penyampaian informasi dalam media komunikasi dan visual yang kurang diperhatikan membuat citra museum belum dapat tertanam dengan baik di mata masyarakat. Oleh karena itulah perancangan visual brand communication ini dilakukan dengan hasil identitas visual yang nantinya akan diimplementasikan di media informasi & komunikasi. Perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner serta studi pustaka dengan analisis matriks perbandingan dan SWOT. Perancangan ini bertujuan memperkuat identitas dari museum dan memberikan citra yang baik di masyarakat untuk meningkatkan jumlah pengunjung