ABSTRAK
PENGOLAHAN DAUN KETAPANG (FICUS LYRATA) SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAM UNTUK PRODUK BERTEMA EDGY
Oleh :
ONI HAWATI
NIM : 1605164103
(Program Studi S! Kriya Tekstil dan Mode)
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam melimpah, banyak diantaranya adalah tanaman yang bisa digunakan sebagai pewarna alam. Pewarna alam yang dihasilkan tumbuhan telah banyak diminati akhir-akhir ini, seiring perkembangannya pelaku industri tekstil bahu membahu membuat rancangan dengan menggunakan material alam. Tumbuhan yang digunakan sebagai pewarna alam salah satunya adalah tumbuhan ketapang. Ketapang, adalah salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh subur di Indonesia, tanaman ini sangat mudah dijumpai di dataran rendah hingga dataran tinggi salah satunya adalah tumbuh di Kota Bandung. Tingginya bisa mencapai 9 sampai 14 meter dengan batang yang kuat dan jenjang keatas, serta memiliki daun besar seperti biola.
Ketapang memiliki kandungan berupa zat tannin yang dapat menghasilkan warna merah ke coklatan, pada percobaan kali ini penulis melakukan eksperimen dengan menggunakan zat pengikat yang ditambahkan sebagai pengunci berupa tunjung, tunjung dapat menghasilkan warna hitam. Pada percobaan ini warna yang dituju berupa warna hitam kuat namun harus menggunakan pencelupan berkali-kali guna menghasilkan warna yang maksimal. Warna hitam merupakan salah satu warna yang berkarakter style edgy. Edgy sendiri merupakan suatu gaya dalam berpakaian yang terlihat bebas, berani, serta misterius.
Telah terdapat berbagai macam brand lokal yang menggunakan material dengan penggunaan pewarna alam. Pada rancangan kali ini penulis bertujuan ingin membuat karya dengan material daun ketapang yang dikombinasi dengan gaya trendy yang bermaksud untuk memperkenalkan budaya dengan moderen.
Kata Kunci : sumber daya alam, ketapang, tannin, tunjung, style edgy, fashion, mix and match, trendy.