Dalam beberapa tahun terakhir, tren busana modest di Indonesia semakin berkembang. Busana modest di Indonesia lebih mengarah kepada busana muslim. Oleh karena itu, busana syar’i termasuk ke dalam busana modest dengan mengikuti pakem-pakem dari syari’at islam. Busana syar’i dengan menggunakan kain tradisional Indonesia mulai dikenalkan oleh sekelompok desainer busana muslim Indonesia salah satunya kain tenun lurik yang merupakan salah satu kain tenun khas Jawa Tengah. Untuk kedepannya, kain tenun lurik memiliki potensi untuk berkembang dan di jadikan busana syar’i mengingat tren busana syar’i yang semakin berkembang serta masih minimnya penggunaan kain tenun lurik pada busana syar’i. Adanya perkembangan pada tren busana ini menyebabkan busana yang tidak sesuai dengan aturan islam sehingga belum maksimal saat digunakan untuk beribadah. Oleh karena itu, untuk memudahkan muslimah dalam aktivitas beribadah, di perlukan adanya busana syar’i yang memiliki fungsi untuk beribadah dengan menambahkan beberapa fitur busana didalamnya. Busana syar’i dengan konsep zero waste tentunya mendukung konsep busana syar’i sendiri yaitu tidak berlebihan baik terhadap busana maupun terhadap proses produksinya yang meminimalisir limbah sehingga tidak mubadzir. Penelitian ini bertujuan untuk merancang busana syar’i multifungsi menggunakan metode zero waste pattern cutting dengan penggunaan kain tenun lurik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur dan eksperimental.
Kata Kunci: Busana syar'i, Tenun Lurik, Zero Waste Pattern