Bandung selalu menggalakan tren pakaian pada masyarakat. Salah satunya tren busana Modest Wear. Beberapa tahun belakangan tren busana yang tertutup, Modest Wear kini tengah diminati oleh para perempuan di Indonesia. Terutama para perempuan di Bandung. Ini adalah salah satu sebab banyaknya brand modest wear yang muncul dan berlomba – lomba untuk berfokus membuat pakaian modest wear. Tak terkecuali brand lokal. Brand lokal memang tengah naik daun kembali belakangan ini. Karena kualitas dan harganya tak kalah dengan brand asal luar negeri. Di 2019, brand lokal asal Bandung yang mengusung jenis pakaian modest wear sudah mencapai jumlah 120 brand (Nilawati, 2019). Ini termasuk angka yang cukup besar. Karena membuktikan banyak ragam dan pilihan untuk konsumen dalam mencari macam–macam pakaian modest wear kesukaan mereka. Hal ini menimbulkan permasalahan pada lingkungan.
Studi ini mengkaji tentang kurangnya pengolahan limbah kain yang dihasilkan oleh modest wear brand di Bandung sehingga berpotensi menghasilkan permasalahan limbah dan adanya peluang untuk memanfaatkan limbah kain dari modest wear brand Bandung dengan menggunakan teknik surface design pada produk fesyen. Tujuan studi ini untuk mengetahui cara mengolah limbah kain yang dihasilkan oleh modest wear brand di Bandung sehingga tidak berpotensi menghasilkan permasalahan limbah dan memanfaatkan limbah kain menggunakan teknik surface textile design pada produk fesyen. Dengan menerapkan Es Dawet sebagai lokal konten yang digunakan sebagai inspirasi visual untuk produk tersebut.
Kata kunci: Limbah Modest Wear Brand, Produk Fesyen, Surface Textile Design, Es Dawet