PENGOLAHAN SABUT KELAPA SEBAGAI PEWARNA ALAM MENGGUNAKAN TEKNIK MARBLING PADA PRODUK BUSANA

RIEZKY DHARMAWATI

Informasi Dasar

233 kali
20.04.2057
746.92
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Wilayah Karangnunggal, Tasikmalaya dari hasil produksi buah kelapa tersebut menghasilkan sabut kelapa tua sebanyak 6,37 ton perbulan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar masak dan pupuk. Melihat adanya potensi dalam industri tekstil menghasilkan zat pewarna alam menggunakan material sabut kelapa dapat dikembangkan menjadi inovasi baru sustainable fashion. Berkembangnya industri tekstil didukung oleh himbauan pemerintah bagi masyarakat, khususnya pada pewarna alam sebagai penganti pewarna tekstil. Hal tersebut membuat adanya berbagai inovasi khususnya dalam segi teknik pengolahan salah satunya adalah teknik marbling belum popular pada masyarakat. Teknik marbling menjadi alternatif dalam teknik pengolahan dengan cara mengaplikasikannya pada produk fashion dengan dukungan data literatur, observasi dan wawancara. Permasalahan diatas menghasilkan sebuah formula yang tepat yaitu mordan stimultan mix (tunjung dan soda kue) dengan motif yang berbedabeda, daya serap kain canvas memberikan warna estetik dan antik sehingga mendapatkan sebuah koleksi busana demi couture dengan potongan asimetris, simple, unik dan bergaya casual. Kata kunci : Pewarna Alam, Sabut Kelapa Tua dan Teknik Marbling.

Subjek

FASHION-STUDY AND TEACHING
 

Katalog

PENGOLAHAN SABUT KELAPA SEBAGAI PEWARNA ALAM MENGGUNAKAN TEKNIK MARBLING PADA PRODUK BUSANA
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

RIEZKY DHARMAWATI
Perorangan
ALDI HENDRAWAN
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Kriya
Bandung
2020

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini