Film merupakan sarana ekspresi kesenian yang berupa rangkaian gambar hidup yang diolah
dan dihadirkan dalam bentuk hiburan. Perfilman Indonesia memiliki perkembangan yang
signifikan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini terlihat dari mengingkatnya jumlah produksi
dan jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan merupakan salah satu
pertumbuhan yang pesat dalam subsector ekonomi kreatif menurut survei yang dilakukan
Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 lalu hal ini juga berdampak pada sektor perekonomian
dan pariwisata daerah dengan alasan tersebut badan pemerintah pun sedang giat-giatnya
melakukan pengembangan dalam sektor perfilman yang juga menaungi kegiatan perfilman
yang pelakunya diperankan oleh komunitas. Komunitas perfilman memiliki banyak kegiatan
dari kegiatan apresiasi, edukasi, hingga pembuatan karya dengan kompleksitas dan runtutan
yang Panjang namun di Bandung komunitas melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di tempat
yang terpisah-pisah dan seringkali merasa kesulitan dengan segala proses yang memerlukan
waktu dan ijin yang Panjang. Dengan kesulitan yang dialami oleh komunitas dan sineas
tersebut maka diperlukannya tempat untuk memfasilitasi segala kegiatan-kegiatan perfilman
oleh komunitas untuk mendukung program pengembangan dalam sektor perfilman yang
diusung pemerintah dalam menciptakan dan mengapresiasi karya-karya perfilman. Dengan
adanya perancangan interior Pusat Perfilman di Bandung ini diharapkan dapat menjadi solusi
bagi segala kebutuhan interior pengguna yaitu komunitas dengan mengambil pendekatan
fleksibilitas ruang untuk menjawab kebutuhan ruang yang memfasilitasi segala kegiatan
komunitas dan sineas juga sebagai pusat hiburan alternative bagi masyarakat.