International Boarding School Yogyakarta merupakan sekolah berasrama
berbasis kurikulum International Baccalaureate. Kurikulum ini menerapkan aspek
khusus dalam pembelajaranya yaitu menekankan aspek pembelajaran bahaya
bencana gempa. Strategi dalam penyampaian materi sekolah, tidak hanya melalui
aspek edukasi dalam pembelajaranya, namun juga diaplikasikan pada desain interior
yang dapat berfungsi ganda sebagai fasilitas berlindung sementara maupun jeda
untuk proses evakuasi dalam merespon bahaya gempa di sekolah dan asrama. Faktor
penentu dalam mendesain interior yang aplikatif terhadap bencana gempa di IBSY
yaitu melalui pertimbangan dari perilaku pengguna sekolah. Yang setelah itu dapat
di simpulkan dapat gunakan pendekatan Flexibility Interior Response yang mejadi
pilar dalam menentukan konsep rancangan. Maka dari itu di butuhkan pembiasaan
dalam belajar mengenai aspek bahaya di sekolah melalui konsep “Learning
Respresentative Earthquake Response “ melaui konsep desain dapat mempermudah
anak dengan penggunaan bentuk yang flexible dan merespon. Selain itu seperti di
terapkannya sign system yang mudah di ingat oleh anak saat terjadi gempa, membuat
anak dan pengguna lain lebih paham secara sensorik bagaimana untuk berlindung
dan evakuasi saat terjadi gempa di sekolah. Maka di butuhkan suasana pendukung
dalam interior seperti suasana yg mengedukasi “ Educational Safety Room” dalam
mendukung pencapaian konsep tersebut.