Pusat Pengembangan Kebudayaan merupakan salah satu Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Kemendikbud. Namun, usaha untuk memaksimalkan proses
pengembangan dan kegiatan Pusat Pengembangan Kebudayaan Sunda masih sangat kurang,
selain itu Gedung Pusat Pengembangan ini masih belum dapat menampung segala fungsi
kegiatan yang dibutuhkan oleh Penggerak Budaya dan juga tidak menerapkan Visi dari Pusat
Pengembangan itu sendiri. Sehingga, dibutuhkan Perancangan Ulang Pusat Pengembangan
Kebudayaan Sunda ini yang bertujuan untuk memaksimalkan segala fasilitas yang dibutuhkan
dan sesuai dengan Visi dari Pusat Pengembangan itu sendiri. Setelah melakukan survey lokasi
dan menganalisis data yang sesuai dengan perancangan sehingga pendekatan desain yang
digunakan untuk perancangan ini adalah pendekatan Perilaku Budaya khususnya orang Sunda
yang masih terlihat saat ini dan Smart Tools yang berguna untuk mendukung dari visi Pusat
Pengembangan ini agar menjadi tempat yang mengikuti perkembangan zaman. untuk tema
perancangan yang dipakai adalah “Ngariung” atau berkumpul, kegiatan ngariung masih sangat
kuat di kalangan masyarakat Sunda dengan adanya tema “Ngariung” di dalam Pusat
Pengembangan Kebudayaan Sunda ini diharapkan mampu menjadi kunci untuk melestarikan
kegiatan ngariung, memaksimalkan kegiatan pengembangan dan dapat diimplementasikan
dalam perancangan Pusat Pengembangan Kebudayaan Sunda. Sedangkan konsep yang
digunakan yang juga ikut mengimplementasikan semua kegiatan yang ada di Pusat
Pengembangan ini mulai dari kegiatan administrasi, kreativitas, kolaborasi dan budaya maka
konsep yang dipakai adalah “Ruang Kolaborasi” dimana dengan adanya konsep ini para
Penggerak Budaya dengan konsep ruang yang ada akan terus semangat untuk mengembangkan
budaya Sunda secara Bersama-sama.