Masyarakat Tuli yang tergabung dalam berbagai komunitas di Indonesia giat memperjuangkan dan mengenalkan Budaya Tuli kepada setiap lapisan masyarakat demi membangun kepedulian serta kepekaan terhadap dunia Tuli, baik melalui pengajaran Bahasa Isyarat, seminar, workshop, pementasan seni, dan sebagainya. Pada kenyataannya saat ini belum tersedia fasilitas yang sesuai untuk pengguna Tuli agar dapat memaksimalkan kegiatan dan aktivitasnya dalam mewadahi pengenalan Bahasa Isyarat. Dengan tujuan utama untuk menciptakan fasilitas pengajaran Bahasa Isyarat dan pusat kegiatan yang tidak hanya aman dan nyaman bagi pengguna Tuli tetapi juga bermanfaat bagi pengguna Dengar, serta dapat merepresentasikan Budaya Tuli melalui interior agar dapat dikenal oleh masyarakat umum, Pusat Kegiatan dan Pengembangan Bahasa Isyarat Indonesia (PKPBISINDO) ini diharapkan mampu menjadi pusat informasi dan pengetahuan mengenai Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) serta dapat memfasilitasi pertemuan maupun kegiatan komunitas-komunitas Tuli/ Tunarungu melalui kelaskelas Bahasa Isyarat dan kegiatan-kegiatan penunjang lainnya, yang kemudian dapat menjadi ikon keberadaan Bahasa Isyarat di Indonesia serta memberi pernyataan bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang ramah disabilitas.
Terkait desain untuk Tuli, pada umumnya hanya menitikberatkan pada penunjuk arah (signage), padahal lebih jauh dari itu, pengguna Tuli memiliki kebutuhan ruang yang bersifat lebih spesifik, yaitu analisa terhadap aspek elemen interior, seperti area sirkulasi, tata letak furnitur, pencahayaan, warna dan akustik. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif dimana hasil desain berasal dari analisa terhadap fenomena, perilaku, serta teori yang didapat melalui wawancara narasumber terkait, survei lokasi, serta studi literatur. Perancangan ini menggunakan pendekatan perilaku terhadap Budaya Tuli dengan berpedoman pada teori Deaf Space Design Guide (DSDG) untuk menciptakan multi-cultural space dimana tidak hanya dapat bermanfaat bagi pengguna Tuli tapi juga untuk pengguna Dengar. Hasil desain berupa ruang open space dengan pemaksimalan petunjuk arah (signage) yang menggunakan tone warna cool and calm yaitu hijau, biru, abu serta coklat dan merah sebagai aksen, dan pemaksimalan elemen interior dalam membantu kepekaan pengguna Tuli terhadap ruang dan lingkungannya.
Kata kunci: Pusat Kegiatan, Bahasa Isyarat, Deaf Space.