Penelitian ini mencoba mengupas tentang kondisi dalam medan sosial seni rupa di Bandung dan mengambil studi kasus tentang keberadaan pelukis dari Desa Jelekong dalam dunia seni rupa di Bandung yang populer sebagai laboratorium barat dan banyak mencetak seniman dan karya-karya konseptual maupun new media. Fenomena tersebut dikaji dengan menggunakan beberapa teori seperti teori sosiologi seni Pierre Bourdieu dan teori tentang manajemen seni. Analisa tersebut bertujuan untuk mengetahui seperti apa atau bagaimanakah posisi pelukis Jelekong dan karyanya dalam medan seni rupa di Bandung, kemudian faktor apa saja yang menyebabkan mereka dapat bertaha hingga saat ini. Sebagaimana diketahui bahwa seniman Jelekong tetap bertahan pada lukisan-lukisan yang dianggap tradisional dan bertahan ditengah dunia seni rupa di Bandung yang sudah semakin luas baik secara medium maupun gagasan. Namun keberadaannya hingga sekarang pun perlu diperhitungkan karena mengingat mereka juga ternyata cukup aktif dalam beberapa pameran.
Kata Kunci : Medan seni rupa Bandung, Manajemen, Lukisan.