Mimesis yang kerap diartikan sebagai dunia peniruan kendati menjadi beberapa kecenderungan seniman dalam berkarya yang menyesuaikan konteks dengan zamannya. Paham mimesis tidak jauh dari sifat representatif dalam perkembangannya, ia selalu mengaitkan objek yang tampil pada karya sebagai perwakilan dari suatu benda atau hal untuk mencapai tujuan keseluruhan karya. Sifat representatif ini kendati tidak selalu memiliki makna yang selaras dengan konteks sebuah karya. Ada tujuan yang dimaksud meskipun karya membawa diri dengan sifat representatif, kemungkinan yang berlawanan dari sifat kebendaan pada objek dalam sebuah karya maupun kesepakatan umum terhadap suatu benda atau hal sehingga menimbulkan makna yang terlihat seolah-seolah bertentangan atau paradoks. Ini kemudian yang menjadi inspirasi bagi penulis dalam karya tugas akhir ini, penulis, dengan menggunakan medium painting dan drawing mencoba menghadirkan makna keindahan yang bertolak belakang dengan makna keindahan secara umum hari ini melalui penyusunan komposisi yang harmoni lewat dunia peniruan representatif.
Kata kunci : Mimesis, Representatif, Karya, Keindahan, Paradoks, Painting, Drawing, Harmoni.