Rhopalocera atau biasa disebut kupu-kupu merupakan serangga yang terkenal dengan keindahan berbagai macam coraknya. Tidak hanya keindahan secara visual, kupu-kupu adalah bagian dari kehidupan di alam sebagai salah satu satwa penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Serangga yang indah ini memiliki empat perilaku utama yang mudah dikenali, diantaranya puddling, berjemur, mencari pasangan dan meletakkan telur. Namun selain keempat hal tersebut, ada perilaku dari beberapa spesies kupu-kupu yang tidak familiar dan jarang diketahui seperti pupal rape, parasit, perkelahian, mabuk, memakan daging, memakan kotoran, dan meminum air mata hewan lain. Semua perilaku yang tidak familiar tersebut menandakan bagaimana ada hal-hal imoral yang bisa saja tersembuyi dibalik keindahan yang ditujukan kepada khayalak. Penulis menghubungkan perilaku tersebut dengan metafora sebagai beberapa perilaku sosial manusia. Penulis mengambil perilaku unik kupu-kupu tersebut dan mengumpamakannya dengan perilaku sosial manusia yang terdapat dalam the deadly sins. Penulis menghadirkan gagasan tersebut melalui medium kanvas dan cat akrilik, mengadaptasi image kaca patri menjadi lukisan dengan bentuk mosaik.
Kata kunci: Kupu-kupu, keindahan, etologi, dosa pokok, mosaik.