Mesin Splitting pada PT.GMP merupakan salah satu mesin utama yang digunakan untuk melakukan pembelahan kulit sesuai dengan standar ketebalan yang ditetapkan oleh perusahaan. Tingginya frekuensi downtime mesin menyebabkan turunnya performa mesin yang akan mempengaruhi target produksi. Untuk itu diperlukan langkah yang tepat untuk mengurangi permasalahan tersebut dengan menganalisis nilai reliability, availability, maintainability dan safety (RAMS) pada perusahaan. Data yang digunakan adalah data waktu kerusakan mesin Splitting bulan Januari 2017 – Desember 2019. Pada perhitungan risk matrix didapatkan subsistem kritis yaitu pisau, meja, dan bearing roll. Hasil pengolahan data RAMS dengan menggunakan pemodelan RBD didapatkan nilai reliability sistem pada t= 264 sebesar 80% berdasarkan standar IVARA. Nilai inherent availability sebesar 99.51% dan operational availability sebesar 99.73%. Nilai maintainability sistem mencapai angka 100% pada t = 16 jam. Pada evaluasi indikator leading dan indikator lagging sudah mencapai target diatas 95% sesuai dengan standar IVARA World Class Maintenance Key Performance Indicator. Hasil perhitungan safety berdasarkan nilai PFD dan RRF untuk setiap subsistem pada saat interval waktu 8 jam dan 40 jam, subsistem bearing roll memiliki tingkat SIL terbesar yaitu SIL 2, subsistem pisau dan meja memiliki tingkat SIL 2 pada waktu 8 jam dan memiliki SIL 1 pada waktu 40 jam. Perhitungan ini berdasarkan standar IEC 61508.
Kata Kunci : Splitting, Reliability, Availability, Maintainability, Safety, Reliability Block Diagram, Maintenance Key Performance Indikator, SIL, IEC 61508.