PT. XYZ adalah perusahaan yang memproduksi pesawat yang dikelola oleh BUMN. Salah satunya adalah pesawat jenis NC-212, dimana NC-212 merupakan sebuah pesawat untuk penumpang sipil. Salah satu part yang diproduksi untuk bagian pesawat adalah part head, part tersebut ditempatkan pada bagian elektronik pesawat. Part tersebut diproduksi dengan mesin Millac-5H. Proses produksi yang berlangsung secara terus-menerus untuk memenuhi target produksi menyebabkan mesin Millac-5H memiliki frekuensi downtime tertinggi pada tahun 2019 beberapa penyebabnya antara lain geometri test error, lampu mesin mati, set-up mesin yang tinggi, dan lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan nilai efektivitas mesin Millac-5H rendah. Pada penelitian ini bertujuan mengukur efektivitas mesin Millac-5H kondisi yang sekarang dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE adalah metode yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas peralatan atau mesin. Kemudian six big losses yaitu digunakan untuk mencari kerugian yang menyebabkan penurunan efektivitas, dan diagram pareto untuk menentukan kerugian yang paling dominan. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan OEE, OEE tahun 2019 diperoleh sebesar 66.89%, nilai OEE tersebut berada dibawah standart JIPM yaitu 85%. Kemudian perhitungan six big losses, dari hasil six big losses yang ditentukan dengan diagram pareto prinsip 80/20 faktor yang menyebabkan adalah Idling and Minor Stoppages dan Reduced Speed Losses. Dengan nilai Idling Minor and Stoppages sebesar 41.86% dan reduced speed losses sebesar 31.48%. Kerusakan yang terjadi pada mesin mempengaruhi nilai OEE mesin, dari hasil penelitian nilai OEE berada dibawah standar. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai peningkatan nilai OEE menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk implementasi perusahaannya