Tingginya jumlah kerusakan pada mesin tentu memiliki konsekuensi downtime. Hal tersebut terjadi pada mesin C1110-JC di PT XYZ yang mengalami downtime selama 2090,72 jam dari tahun 2016 s/d 2019. Downtime tersebut terjadi akibat kegagalan komponen pada mesin yang dapat mempengaruhi proses produksi. Selain itu, masih tingginya tingkat kegiatan corrective maintenance yang dilakukan perusahaan yaitu > 50% dari keseluruhan waktu kegiatan pemeliharaan tentu akan menyebabkan pembengkakan biaya maintenance. Dalam mengatasi downtime dan tingginya tingkat kegiatan corrective maintenance pada mesin C1110-JC perusahaan perlu menentukan kebijakan maintenance yang tepat. Metode RCM dapat diterapkan dalam menentukan maintenance task yang sesuai untuk komponen kritis mesin C1110-JC dengan mempertimbangkan maintenance strategy RM untuk mencegah akar penyebab terjadinya kegagalan dari komponen kritis mesin. Berdasarkan hasil dari penelitian ini diperoleh total 29 akar penyebab kegagalan untuk komponen kritis mesin C1110 serta tiga scheduled restoration task dan empat scheduled on-condition task dengan total biaya maintenance usulan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan pada komponen kritis mesin sebesar Rp. 806.785.851. Total 29 akar penyebab kegagalan yang telah terdekteksi merupakan penyebab dari kegagalan utama pada komponen kritis mesin C1110-JC sehingga perlu dilakukan penyusunan maintenance strategy RM untuk mencegah akar penyebab kegagalan tersebut dengan interval waktu maintenance dari scheduled restoration task dan scheduled on-condition task. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap menurunnya biaya maintenance karena dapat meminimasi kegiatan corrective maintenance yang menyebabkan pembengkakan biaya.
Kata Kunci: Maintenance, Reliability Centered Maintenance, Radical Maintenance