Penulisan karya akhir ini membahas tentang estimasi perhitungan risiko dengan menggunakan Value at Risk (VaR). VAR adalah estimasi kerugian yang dapat ditoleransi dengan tingkat kepercayaan tertentu pada suatu periode. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain. Merupakan data single asset, merupakan data NAB Reksa Dana Konvensional dan Syariah kategori Saham, Pendapatan Tetap, dan Campuran yang diakses melalui www.portalreksadana.com. Rentang waktu pengamatan adalah pada periode 2 Januari 2007 s/d 30 Desember 2011.
Metodologi penelitian yang digunakan untuk mengukur besarnya potensi risiko (kerugian) terbesar yang ditimbulkan dalam berinvestasi di Reksa Dana Konvensional dan Syariah kategori Saham, Pendapatan Tetap, dan Campuran adalah pendekatan Value at Risk (VaR) dengan menggunakan Delta Normal, dengan asumsi pembentukan nilai volatilitas mengikuti pola distribusi normal.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disimpulkan bahwa dengan menggunakan asumsi portofolio senilai Rp.1,000,000,000,-, dengan tingkat kepercayaan 95%, VaR 10 hari adalah sebesar Rp 6,049,500.2 untuk portofolio Reksa Dana Saham Konvensional, Rp 781,948.4 untuk portofolio Reksa Dana Pendapatan Tetap Konvensional, Rp 1,883,381.5 untuk portofolio Reksa Dana Campuran Konvensional, Rp 411,517.2 untuk portofolio Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah, dan Rp 4,154,828.1untuk portofolio Reksa Dana Campuran Syariah. Portofolio Reksa Dana Saham Konvensional memiliki nilai VaR paling besar, maka dapat disimpulkan bahwa Portofolio Reksa Dana Saham Konvensional memiliki risiko yang paling besar pula. Hasil backtesting VaR menunjukkan pada tahun 2007, Portofolio Reksa Dana Pendapatan Tetap Konvensional menerima model VaR pendekatan Delta Normal. Pada tahun 2008-2010, semua Portofolio Reksa Dana menolak VaR pendekatan Delta Normal. Pada tahun 2011, Portofolio Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah menerima model VaR pendekatan Delta Normal.
Model VaR dapat dijadikan sebagai bahan masukan / pertimbangan bagi investor dalam memahami risiko apabila berinvestasi dalam reksa dana. Namun, Model VaR hanyalah suatu alat estimasi yang tergantung dari beberapa asumsi yang mendasarinya sehingga kurang bijaksana apabila menjadikannya pegangan utama sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
Kata kunci : Value at Risk (VaR), Delta Normal, Reksa Dana