Batuan penting untuk dipelajari karena di dalam batuan sebenarnya memiliki rekam jejak peristiwa bumi di masa lampau sekaligus sebagai alat untuk mempelajari mengenai potensi-potensi sumber daya, ekonomi, dan peristiwa alam yang akan terjadi di masa mendatang.
Museum adalah sarana yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai batuan. Selain menyimpan benda-benda, museum juga melestarikan dan menyalurkan serta mengedukasi masyarakat, khususnya mengenai batuan. Penulis melakukan survey dengan menyebar kuesioner secara daring kepada masyarakat yang pernah mengunjungi museum dengan total 100 responden. Kebanyakan mengaku jarang mengunjungi museum. Mereka mengatakan bahwa hal yang membuat mereka mempertimbangkan kembali untuk datang ke museum adalah desain interior yang kurang mendukung benda koleksi, penyajian informasi yang kurang menarik, serta kesan museum yang terlihat kuno dan angker.
Perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap batuan sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai sejarah terbentuknya batuan dan manfaatnya. Perancangan ini menggunakan pendekatan teknologi untuk diterapkan ke dalam fasilitas interaktif dan komponen interiornya, menggunakan tema “Rock Discovery”, yang seolah membawa pengunjung merasakan pengalaman berbeda sebagai peneliti/pecinta batuan di tiap area tergantung area yang akan dimasuki sehingga menimbulkan kesan tersendiri. Konsep “The Life Cycle of Rocks” yang menjelaskan siklus batuan yang nantinya akan diterapkan pada komponen interiornya. Dengan perancangan ini, diharapkan museum batuan menjadi sarana edukatif yang optimal dalam pembelajaran, jauh dari kesan buruk dan mengembalikan minat masyarakat dalam belajar.