Return saham yaitu keuntungan yang di dapatkan oleh investor atas investasi yang dilakukannya. Return saham didapatkan dari harga jual saham di atas harga belinya, semakin tingi harga jual saham di banding dengan harga belinya, maka semakin besar pula return saham yang akan di terima oleh investor atas investasinya. Apabila investor menginginkan return saham yang besar maka ia juga harus siap menerima resiko yang tinggi, begitu juga sebaliknya apabila investor menginginkan resiko yang rendah maka return saham yang di terima pun akan kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, komisaris independenn dan operating cash flow terhadap return saham, baik secara simultan maupun secara parsial. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2018. Sampel yang dihasilkan sebanyak 80 sampel dengan menggunakan purposive sampling. Data pada penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, komisaris independent dan operating cash flow berpengaruh secera simultan terhadap return saham. Secara parsial kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap return saham, kepemilikan institutional tidak berpengaruh terhadap return saham, dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan operating cash flow berpengaruh negative terhadap return saham.
Kata kunci : Kepemilikan Institutional, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Operating Cash Flow dan Return Saham,