PERANCANGAN ULANG INTERIOR TAKASHIMAYA HOTEL BANDUNG DENGAN PENDEKATAN BUDAYA
Rancage Panges/1603160023
Program Studi Desain Interior, Universitas Telkom
[email protected]
ABSTRAK
Pariwisata merupakan sektor prospektif dan kerap menjadi bagian perkembangan setiap daerah. Karena itu, pembangunan kepariwisataan hendaknya diperkuat guna menjadi sektor pendorong kemajuan daerah tersebut. Mengikuti kemajuan zaman, sektor pariwisata juga turut berkembang. Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) adalah satu bentuknya. Industri MICE pada sektor pariwisata ini menjadi strategi pariwisata beberapa negara di dunia. Indonesia menjadi wilayah strategis yang berdaya tarik sebagai peluang bagi berkembangnya industri MICE. Disisi lain, krisis ekonomi yang di negara maju turut berpengaruh terhadap pemindahan kegiatan MICE-nya di Indonesia (Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2011).
Menurut ICCA (International Congress and Convention Associtiaon) Indonesia menjadi negara penyelenggara MICE tertinggi ke 39. Dilihat dari tren pertumbuhan selama 10 tahun, jumlah pertemuan di Indonesia mengalami pertumbuhan cukup besar yaitu 10,57%. Bandung termasuk kedalam 4 kota di Indonesia yang potensial di industri MICE ini (International Congress and Convention Associtiaon, 2018). Kegiatan MICE juga biasanyanya dilakukan di hotel dibandingkan dengan di conference/exhibition centre dan lainnya (Kementerian Perdagangan RI, 2011). Dengan pertumbuhan MICE dan hotel sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan tersebut, peran akomodasi berbasis fasilitas untuk menunjang kegiatan MICE menjadi penting.
Maka dari itu Hotel Bisnis Bintang Tiga Takashimaya yang berlokasi di Jl. Grand Hotel, Lembang menjadi objek perancangan ulang hotel bisnis yang potensial disini. Dari analisis yang dilakukan, hotel in memiliki beberapa permasalahan. Yaitu privasi pengunjung yang terganggu zonasi, brand identity Hotel Takashimaya yang kurang terimplementasikan di hotel, dan pengendalian akustik ruang yang buruk.
Untuk mendapat solusi desain bagi masalah pada Hotel Takashimaya, ada beberapa metode pada perancangan ini. Metode tersebut meliputi studi literatur standar hotel bisnis, standar hotel bintang tiga, studi literatur mengenai arsitektur dan interior Jepang, studi literature mengenai akustik dan pengendalian akustik di Jepang, serta studi preseden hotel Jepang dan hotel bisnis bintang tiga di Jepang. Metode-metode tersebut ditujukkan untuk mencapai kenyamanan akustik sesuai standar hotel, mampu memperkuat brand identity hotel, dan memberi kenyamanan privasi bagi pengunjung.
Kata kunci: Hotel, hotel bisnis, hotel bintang tiga, pendekatan budaya, budaya Jepang.