Fingerprint sudah banyak digunakan sampai saat ini. Sebuah penelitian yang sudah dilakukan untuk mengidentifikasi sidik jari yang tidak dapat berotasi. Masalah tersebut mengakibatkan terbuangnya waktu dan kurangnya efisiensi dalam mengidentifikasi seseorang. Permasalahan tersebut dibutuhkan teknik atau metode yang dapat mempermudah untuk mengenali citra/gambar sidik jari dan akan mengidentifikasi pemilik sidik jari yang dapat berotasi.
Proses pengenalan sidik jari dimulai dari akuisisi data citra, pengolahan gambar, dan di proses dengan metode Weber Local Binary Pattern (WLBP) dan Circularly Symmetric Gabor Feature (CSGF). Citra sidik jari akan dicocokkan dengan citra yang ada pada database menggunakan algoritma Back Propagation. Hasil dari identifikasi sidik jari dalam implementasi sidik jari berotasi menghasilkan rata-rata tingkat akurasi sebesar 72% menggunakan partisi data latih 85% dan data uji 15% dengan akurasi 81%.