Hidroponik merupakan metode penanaman tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Tiga unsur hidroponik yang mempengaruhi pertumbuhan hidroponik yaitu air, ph, dan nutrisi. Perkembangan teknologi saat ini membuat semua kegiatan membutuhkan bantuan koneksi internet untuk mempermudah operasional. Begitupun dengan petani yang membutuhkan bantuan dari alat digital, maka dibutuhkan sebuah sistem untuk mengkontrol air dan nutrisi. Menggunakan hidroponik NFT dengan membuat sistem untuk kontrol air dan nutrisi berbasis Internet of Things (IoT) sehingga memudahkan petani dalam bekerja. Sistem ini bekerja dengan menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur ketinggian air, sensor Total Dissolved Solid (TDS) untuk mengukur kadar nutrisi. Semua sensor terhubung ke Wemos D1 Mini sebagai mikrokontroler. Data dari mikrokontroler akan dikirimkan ke website menggunakan protokol Hyper Text Transfer Protokol (HTTP) sebagai lalu lintas datanya. Hasil dari pengujian hidroponik berbasis Internet of Things menggunakan protokol HTTP menunjukan bahwa alat berfungsi secara baik mulai dari sensor sampai data terkirim ke website. Sensor ultrasonik dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya error, bekerja konstan dan stabil. Sensor TDS memiliki rata-rata error sebesar 0,05% sehingga masih layak digunakan. Semua fitur pada Website dapat berfungsi dengan baik. Quality of service yang diuji yaitu delay dan throughput dari wemos ke website. Rata-rata delay 0,378 detik yang masuk kategori sedang menurut TIPHON. Pengujian throughput memiliki rata-rata 1970 bps yang masuk kategori sangat baik menurut TIPHON. Pengujian reliability dan availability masing-masing mendapatkan nilai 90% dan 90,91% yang dapat dikategorikan baik.