Kognitif merupakan aktivitas mental berupa pemahaman oleh individu dalam menentukan perilaku sosial. Pemahaman ini dapat dibentuk oleh berbagai hal, seperti pemahaman yang diberikan oleh keluarga, lingkungan, pengalaman, bahkan kebiasaan. Manusia selalu mencari keseimbangan didalam kognitifnya. Pada saat individu menerima informasi atau pengetahuan baru yang tidak sesuai dengan dirinya, individu itu akan mencoba menyeimbangkan pengetahuan tersebut dengan pemahaman yang dimiliki sebelumnya, baik secara sadar maupun tidak sadar. Ketidakseimbangan ini disebut dengan disonansi kognitif. Penulis mengaitkan hal tersebut dengan pemahaman kita tentang plastik sekali pakai, khususnya di Indonesia. plastik yang memiliki sifat yang praktis membuat kita terbiasa dalam menggunakannya. Plastik sekali pakai ini juga dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan kita. Namun pembahasan mengenai dampak negatif dari sampah plastik sekali pakai terhadap lingkungan hidup juga sudah tersebar bahkan secara global. Mengetahui hal tersebut membuat kita mempunyai 2 pemahaman tentang plastik sekali pakai. Yang pertama adalah plastik telah melekat dengan keseharian dan telah menjadi kebiasaan kita dalam menggunakannya, dan yang kedua adalah sampah plastik sekali pakai dapat berbahaya bagi lingkungan hidup. Walaupun kita telah mengetahui dampak negatif tersebut, kita masih susah lepas dari kebiasaan menggunakan plasti sekali pakai. Pada karya tugas akhir ini, penulis akan memvisualkan sampah yang penulis dapat dalam jangka waktu sebulan dengan menggukanan teknik Cyanotype, yaitu adalah teknik cetak fotografi tua yang menggunakan cahaya alami didalam prosesnya.