Deposito mudharabah adalah simpanan bank nasabah berupa rupiah atau pun valuta asing dan penarikkannya hanya dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan antara pihak nasabah dan pihak bank umum syariah dalam prinsip syariah. Pembagian keuntungan harus ditentukan di awal akad agar tidak terjadi gharar atau ketidak-adilan antara pihak nasabah dengan pihak bank umum syariah. Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan deposito mudharabah yaitu tingkat bagi hasil, likuiditas, dan inflasi.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat bagi hasil, likuiditas, inflasi, dan pertumbuhan deposito mudharabah. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat bagi hasil, likuiditas, dan inflasi terhadap pertumbuhan deposito mudharabah secara simultan dan parsial.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews. Strategi pada penelitian ini yaitu studi kasus dengan keterlibatan penelitian minimal dan metode pengumpulan data menggunakan observasi. Sampel yang digunakan sebanyak 8 bank umum syariah menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil, likuiditas, dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan tingkat bagi hasil dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah dan inflasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dan diharapkan menggunakan variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini. Bagi bank umum syariah, disarankan untuk memperhatikan tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia meskipun tingkat inflasi di bawah rata-rata.
Kata Kunci: Pertumbuhan Deposito Mudharabah, Tingkat Bagi Hasil, Likuiditas, Inflasi.