Kemajuan teknologi saat ini membuat berita-berita yang tersebar di internet semakin banyak dan tidak terkontrol. Hal ini menyebabkan para penyebar hoax dengan bebas menyebarkan berita yang tidak memiliki kredibiltas terutama pada media sosial. Berita-berita ini kemudian bebas dikonsumsi oleh para netizen tanpa melakukan fact checking. Kemudian setelah dikonsumsi, berita tersebut kembali disebarkan sehingga berita yang tidak memiliki kredibilitas ini tersebar luas. Salah satu contoh berita yang tersebar namun belum dipastikan kredibilitasnya namun dengan mudah dipercaya oleh netizen terdapat pada salah satu akun gosip @lambeturahofficial di Instagram. Tentunya para pengikut akun tersebut memiliki penggerak yang membuat followers terikat dengan akun tersebut dan secara terus menerus mengkonsumsi konten yang ada di dalamnya. Penggerak ini disebut motif. Menurut Allan Rubin, penggunaan media didasari oleh 9 motif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan media sosial, dalam penelitian ini yaitu mengikuti akun Instagram @lambeturahofficial.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan merupakan jenis penelitian univariat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Penelitian ini menggunakan analisis tabulasi sederdahana dan perhitungan terbobot yang kemudian tahap selanjutnya adalah menetapkan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi SPSS 23.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari sembilan motif yang ada, terdapat enam motif yang tinggi pengaruhnya dalam hal mengikuti akun @lambeturah_official, sedangkan 3 lainnya tidak memiliki pengaruh yang tinggi. Akun ini sangat mampu memperngaruhi cara pandang seseorang terhadap orang lain. Oleh karena itu, pergunakanlah media sosial dengan bijak. Pintar memilih antara berita fakta dann berita bohong. Terntunya dengan melakukan fact checking terlebih dahulu sebelum mempercayai dan menyebarluaskan sebuah berita atau informasi.