Teknologi LTE-Advanced tercipta karena dorongan akan kebutuhan
peningkatan nilai throughput di sisi user yang merupakan keterbatasan performansi
LTE di masa sekarang. Isu tersebut dapat diatasi dengan menggunakan salah satu
fitur dari teknologi LTE-Advanced yaitu metode Carrier Aggregation (CA), yang
dapat meningkatkan kapasitas bandwidth transmisi dengan cara menggabungkan
dua atau lebih Component Carrier(CC), dimana mengacu pada 3rd Generation
Partnership Project (3GPP). Terdapat 2 skenario utama pada CA yaitu Intra-Band
dan Inter-Band.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan CA baik
Intra-Band maupun Inter-Band dan mencari skenario terbaik untuk perencanaan
jaringan baru di kota Jakarta Barat. Pendekatan capacity dan coverage planning
sekaligus pembagian skenario dilakukan dengan menggunakan ? 2 CC pada
frekuensi X yaitu 1800 MHz dan Y yaitu 2100 MHz serta batasan konfigurasi CC
Bandwidth yang bernilai maksimal 20 MHz.
Hasil perencanaan jaringan yang menggunakan software Atoll 3.3.0
menunjukan nilai RSRP, CINR, throughput dan user connected. Hasil terbaik
didapatkan pada pendekatan capacity planning dimana rata-rata presentase user
connected dari semua skenario sebesar 99,3 %, lalu untuk skenario terbaik adalah
CA Inter-Band pada kedua frekuensi. Perencanaan di frekuensi 1800 MHz
memiliki nilai RSRP sebesar -105,4 dBm, CINR sebesar 7,24 dB dan throughput
sebesar 26,93 Mbps, serta membuktikan peningkatan throughput dari Non CA
sebesar 7,49 %. Sedangkan perencanaan di frekuensi 2100 MHz memiliki nilai
RSRP sebesar -107,68 dBm, CINR sebesar 3,12 dB dan throughput sebesar 29,65
Mbps, serta membuktikan peningkatan throughput dari Non CA sebesar 9,9 %.
Hasil tersebut sudah memenuhi standar sehingga perencanaan ini bisa dikatakan
layak.
Kata Kunci: Carrier Aggregation, LTE Advanced, Intra-Band, Inter-Band