Tax avoidance adalah usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengurangi jumlah kewajiban pajak yang harus dibayarkan yang dimana dengan cara ini dianggap legal dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Perusahaan memanfaatkan celah yang ada dalam peraturan perpajakan untuk mengurangi besarnya jumlah pajak yang terutang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, intensitas persediaan dan intensitas aset tetap terhadap tax avoidance baik secara simultan maupun parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapat 18 perusahaan dengan periode tiga tahun sehingga jumlah data penelitian adalah 54 data. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan Eviews 10.
Hasil Penelitian yang diperoleh menunjukkan likuiditas, ukuran perusahaan, intensitas persediaan dan intensitas aset tetap mampu menjelaskan agresivitas pajak sebesar 45,08%, sedangkan sisanya sebesar 54,92% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil pengujian secara parsial, menunjukkan bahwa likuiditas dan intensitas aset tetap berpengaruh terhadap tax avoidance. Sedangkan ukuran perusahaan dan intensitas persediaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Hasil pengujian secara simultan, menunjukkan bahwa likuiditas, ukuran perusahaan, intensitas persediaan, dan intensitas aset tetap berpengaruh terhadap tax avoidance.
Kata Kunci : Intensitas Aset Tetap, Intensitas Persediaan, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Tax Avoidance.