Insfrastruktur merupakan salah satu faktor penentu pembangunan ekonomi yang sama pentingnya dengan faktor-faktor produksi umum lainnya seperti modal dan tenaga kerja. Sektor transportasi di Indonesia baik sebagai insfrastruktur maupun layanan jasa adalah suatu kegiatan perekonomian yang akan menentukan tingkat keunggulan daya saing suatu perekonomian. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha. Going concern juga merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Going concern digunakan sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan (contrary information). Asumsi-asumsi ini membuat perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara operasional di masa sekarang, dan dapat melanjutkan usahanya di masa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, terhadap opini audit going concern pada perusahaan sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Metode sampling menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 33 perusahaan. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dengan dependen digunakan analisis regresi logistik menggunakan software IBM SPSS Statistics versi 23.
Berdasarkan hasil penelitian, variabel kualitas audit, kondisi keuangan, dan opini audit tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh terhadap opini audit going concern. Secara parsial, didapatkan hasil variabel kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini audit going concern dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap opini audit going concern. Sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Kata kunci: Going Concern, kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya.