Laba merupakan salah satu informasi yang dapat dimanfaatkan publik untuk pengambilan keputusan investasi. Agar perusahaan tampak berkinerja, manajemen melakukan praktik manajemen laba agar laba yang disajika mampu menarik minat publik. Motivasi manajemen melakukan manajemen laba adalah dengan cara mengatur laba untuk menarik minat investor (income increasing) atau adanya motivasi pajak (income decreasing).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress, perencanaan pajak, ukuran perusahaan, komite audit dan kualitas audit terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015–2018 secara simultan maupun parsial. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keuangan auditan tahun 2015-2018
Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dan trasnportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling dari 29 sampel perusahaan dengan total data observasi akhir sebanyak 88 data, setelah dikurangi 64 data outlier yang mengganggu. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress¸ perencanaan pajak, ukuran perusahaan, komite audit dan kualitas audit berpengaruh simultan terhadap manajemen laba. Sementara itu secara parsial, financial distress, perencanaan pajak, ukuran perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, hanya komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengujian kembali terhadap variabel-variabel yang tidak mendukung hipotesis penelitian pada objek penelitian serta periode pengamatan yang berbeda. Bagi investor, disarankan agar lebih memerhatikan lagi faktor-faktor yang dapat memotivasi perusahaan dalam melakukan praktik manajemen laba sehingga investor dapat lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
Kata kunci: Financial Distress, Komite Audit, Kualitas Audit, Manajemen Laba, Perencanan Pajak, Ukuran Perusahaan