Kehadiran Ruangguru sebagai inovasi bimbingan belajar yang membawa perubahan layanan pembelajaran telah mengubah model belajar dari tatap muka secara langsung menjadi dapat dilakukan secara fleksibel. Disamping itu, terdapat pain yang dirasakan oleh pengguna layanan bimbingan belajar konvensional yang jika tidak terselesaikan dapat menjadi celah bagi para pendatang baru.
Melihat adanya pain yang dirasakan oleh masyarakat selama menggunakan layanan bimbingan belajar konvensional di Indonesia, serta untuk membuktikan The Disruptive Innovationn Model, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap Lembaga bimbingan belajar di Indonesia untuk. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apa saja value yang dimiliki oleh Ruangguru, untuk melihat apa saja pain yang dirasakan oleh masyarakat mengenai bimbingan belajar, untuk melihat apakah Ruangguru mendisrupsi pasar bimbingan belajar di Indonesia dan pain dari kategori apa yang tersolusikan dengan adanya Ruangguru.
Data yang digunakan adalah data media sosial sebanyak 5760 tweets mengenai Ruangguru dan 858 tweets mengenai pain dari bimbingan belajar konvensional. Metode yang digunakan adalah text mining dengan Multiclass Classification, Sentiment Analysis, dan Topic Modeling.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat beberapa value yang menjadi keunggulan dari Ruangguru yang juga membuat Ruangguru menjadi disruptive innovation dengan memberikan solusi pada beberapa kategori pain dari bimbingan belajar konvensional.