Laba yang diperoleh perusahaan merupakan salah satu komponen dalam tolak ukur keberhasilan perusahaan dan menjadi gambaran kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Salah satu cara untuk memperoleh laba yang optimal adalah dengan melakukan kegiatan penjualan dan menekan biaya produksi. Penjualan memiliki peran penting dalam memberikan penghasilan bagi perusahaan. Biaya produksi merupakan biaya yang perlu diperhitungkan oleh perusahaan karena tingginya biaya produksi akan berdampak pada tingkat penjualan dan laba yang akan diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya produksi dan penjualan terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2018 baik secara simultan maupun parsial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 7 sampel penelitian dalam kurun waktu 6 tahun sehingga didapat 42 unit sampel. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 10. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara simultan biaya produksi dan penjualan berpengaruh terhadap laba bersih sebesar 67.433%. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel biaya produksi berpengaruh positif signifikan terhadap laba bersih. Sedangkan variabel penjualan tidak memiliki pengaruh terhadap laba bersih. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat digunakan perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk mempertimbangkan dalam menentukan biaya produksi dan penjualannya agar tidak mengalami kerugian dan diharapkan dapat memaksimalkan laba bersihnya.