Sebagai dasar pertimbangan inventasi earnings response coefficient menjadi
hal yang perlu di ketahui investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
Sebagai upaya menghilangkan bias atau keraguan dalam investasinya. Informasi
yang diketahui dapat berupa kabar baik atau kabar buruk yang diketahui dari tinggi
rendahnya nilai earnings response coefficient..
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan seberapa besar pengaruh
pengungkapan CSR, komite audit, default risk terhadap earnings response
coefficient. penelitian dilakukan terhadap peusahaan yang manufaktur sektor
industri dasar dan kimia yang terdaftas di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015
– 2018. Dengan menggunakan teknik pusposive sampling Perusahaan yang
didapatkan dan dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 23 perusahaan
dengan waktu pengamatan 4 tahun didapatkan jumlah 92 observasi, kemudian
dilakukan Outliers seanyak 11 observasi sehingga jumlah observasi yang
digunakan berjumlah 81 observasi dengan Non-probability sampling. Pengujian ini
menggunakan teknik pengujian analisis statistik deskriptif dan metode regresi data
panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan CSR, komite audit, dan
default risk secara secara simultan memiliki pengaruh terhadap earnings response
coefficient. Secara parsial, Variabel Komite audit memiliki pengaruh terhadap
earnings response coefficient. sementara pengungkapan CSR dan default risk tidak
memiliki pengaruh terhadap earnings response coefficient.