Persistensi Laba merupakan revisi laba untuk melihat laba perusahaan yang berkesinambungan. Persistensi laba menjadi aspek yang penting dalam informasi laba untuk pengambilan keputusan. Persistensi laba dapat memprediksi laba dimasa depan yang berguna untuk para investor dalam mengalokasikan dana yang tepat untuk diinvestasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, konsentrasi kepemilikan, tingkat hutang dan ukuran perusahaan terhadap persistensi laba. Penelitian ini menggunakan data perusahaan sektor properti, real estate dan konstruksi yang terdaftar di BEI tahun 2013 hingga 2017. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh 17 perusahaan dengan kurun waktu 5 tahun sehingga didapat 85 sampel yang diobservasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dan prosesnya digunakan software Eviews 10. Penelitian ini mengacu terhadap Agency theory yang berkaitan dengan konflik antara agen dan principal. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara simultan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan konsentrasi kepemilikan serta tingkat hutang dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap persistensi laba. Uji parsial menunjukkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, konsentrasi kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap persistensi laba sedangkan tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap persistensi laba. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar menambahkan variabel keuangan dan non keuangan lainnya yang belum digunakan didalam penelitian ini dan menggunakan objek lainnya. Diharapkan bagi manajemen perusahaan agar memaksimalkan kinerja agar menghasilkan laba lebih baik dan bagi investor agar lebih memperhatikan keseluruhan informasi didalam laporan keuangan.