Going concern adalah asumsi akuntansi yang memperkirakan suatu entitas bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Prediksi kelangsungan usaha suatu entitas yang tertuang dalam opini audit going concern menjadi perhatian utama bagi auditor dan shareholder. Karena opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan opini audit going concern melalui beberapa faktor yaitu, kualitas audit, financial distress, dan strategi emisi saham. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji dan memberikan bukti empiris pengaruh kualitas audit, financial distress, dan strategi emisi saham baik secara simultan maupun parsial.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. Sebanyak 32 sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dan dependen digunakan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel kualitas audit, financial distress dan strategi emisi saham berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern (p-value 0.000 < 0.05). Secara parsial variabel financial distress berpengaruh signifikan dengan penerimaan opini audit going concern dengan nilai koefisien regresi negatif, artinya semakin rendah nilai financial distress yang diukur menggunakan Altman Z-score maka perusahaan cenderung menerima opini audit going concern. Sedangkan kualitas audit dan strategi emisi saham tidak berpengaruh signifikan.
Kata kunci: Opini audit going concern, kualitas Audit, financial distress dan strategi emisi saham