Sarkasme dapat mengubah polaritas kalimat dari positif atau negatif menjadi
sebaliknya. Sementara sentimen analisis pada sosial media sudah banyak
dimanfaatkan, tetapi masih jarang sekali ditemukan sentimen analisis yang
mempertimbangkan pendeteksian sarkasme didalamnya. Hal ini tentu akan
mempengaruhi kualitas dari hasil analisis. Percobaan mengenai sentimen analisis
dengan pendeteksian sarkasme lebih sering ditemukan pada penggunaan
bahasa inggris. Oleh karena itu, dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan
pada Tweet berbahasa inggris pada penelitian ini kami menganalisa
sentimen analisis bernada sarkasme pada Tweet berbahasa indonesia dengan
menggunakan tur interjeksi sebagai pendeteksian sarkasme serta membandingkan
2 metode klasikasi yaitu Naive Bayes dan Support Vector Machine.
Hasilnya, penggunaan tur interjeksi sebagai pendeteksian sarkasme pada tweet
berbahasa indonesia mampu meningkatkan akurasi dengan rata-rata 10,5%
dan akurasi dengan metode Naive Bayes menghasilkan akurasi yang lebih besar
dibandingkan Support Vector Machine dengan akurasi sebesar 91,39% untuk
Naive Bayes dan 57,91% pada Support Vector Machine.