Anak penyandang autisme biasanya mengalami gangguan komunikasi yang mengakibatkan anak kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungannya baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk memfasilitasi hal tersebut, diperlukan pembelajaran komunikasi secara visual dikarenakan anak autis lebih baik menerima informasi secara visual daripada secara lisan. Penerapan pembelajaran komunikasi secara visual untuk anak autis sudah banyak dikembangkan pada media digital dengan menggunakan metode Picture Exchange Communication System (PECS). Namun, pengembangan media digital masih terdapat kelemahan yaitu tidak adanya tahapan dalam proses pembelajaran komunikasi. Oleh karena itu, penelitian ini memodelkan sebuah prototype Belajar Komunikasi (BERAKSI) pada aplikasi mobile untuk memperbaiki kekurangan pada pengembangan pembelajaran komunikasi. Metode yang digunakan agar menghasilkan antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak penyandang autisme adalah metode Goal Directed Design (GDD). Untuk mengetahui berapa tingkat keberhasilan usability-nya dari prototype tersebut, maka digunakan pengujian sesuai dengan usability goals yang dibutuhkan untuk anak autis, yaitu easy of use, learnability, feedback and good error message, adequate help and document, appealing interface dengan hasil akhir pengujian usability 78% dengan kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa aplikasi BERAKSI dapat digunakan anak autis pembelajaran komunikasi.
Kata kunci : Anak penyandang autisme, Autism Spectrum Disorder (ASD), Goal Directed Design (GDD), Picture Exchange Communication System, pembelajaran komunikasi, user interface