Kebutuhan akan peningkatan nilai data rate menuntut perkembangan LTE menjadi LTE Advanced. Hal ini disebabkan karena LTE dianggap sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pengguna saat ini. Namun, adanya keterbatasan pada bandwidth yang disebabkan oleh fragmentasi spektrum frekuensi yang tersedia menyebabkan implementasi LTE Advanced menjadi terkendala. Padahal, salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai data rate adalah dengan menggunakan bandwidth yang lebih luas.
Metode carrier aggregation (CA) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meningkatan bandwidth. Melalui metode carrier aggregation, frekuensi-frekuensi yang berbeda dengan bandwidth yang kecil dapat diagregasi. Pada perencanaan ini juga digunakan metode time division duplex (TDD). Metode TDD memiliki kelebihan untuk menangani layanan berbasis data yang mayoritas bersifat Non-Guarantee Bit Rate (N-GBR). Layanan ini tidak membutuhkan bit rate minimum untuk dapat bekerja serta melakukan efesiensi frekuensi.
Hasil simulasi dengan menerapkan metode carrier aggregation menunjukan peningkatan nilai ratra-rata throughput hingga 194.29%, nilai rata-rata RSRP menurun sebesar -2.89 dBm, dan nilai rata-rata CINR menurun sebesar 0.9 dB jika dibandingkan dengan non-carrier aggregation.