Radio Frequency Identification (RFID) sangat berkembang pesat semenjak diperkenalkan pada Perang Dunia II. Saat ini penggunaan RFID sangat beragam di industri, pasar dan kehidupan sosial seperti absensi perkuliahan. RFID bekerja pada beberapa band frekuensi, salah satunya pada UHF (920-923 MHz). Dalam komunikasi RFID menggunakan antena yang dapat bekerja pada salah satu band frekuensi tersebut. Salah satu kategori antena yang dapat digunakan RFID adalah wearable antenna karena fleksibilitas dan mobilitas antena tersebut.
Wearable antenna merupakan antena yang dapat dirancang dan menjadi bagian dari pakaian yang berfungsi untuk keperluan komunikasi. Beberapa bahan yang sudah diteliti menjadi wearrable antenna adalah copper tape dan benang konduktor. Antena yang terbuat dari bahan-bahan tersebut telah dibuat dalam bentuk logo. Dari penelitian-penelitian tersebut, sangat memungkinkan membuat wearable antenna terbuat dari copper tape dan benang konduktor (yarn conductor) yang berbentuk logo Universitas Telkom dengan frekuensi kerja UHF sebagai RFID tag.
Pada Tugas Akhir ini telah dirancang dan disimulasikan wearable antenna dengan patch berbentuk Logo Universitas Telkom untuk UHF-RFID. Antena dengan patch logo Universitas Telkom yang menggunakan substrat poliester memiliki VSWR sebesar 1,12, bandwidth 26,08 MHz, gain 4,074 dBi dan SAR sebesar 0,52 W/kg dengan menggunakan copper tape sebagai bahan patch. Jika menggunakan yarn conductor sebagai bahan patch dihasilkan VSWR sebesar 1,14, bandwidth 26,08 MHz dan gain 5,935 dBi dengan SAR sebesar 0,42 W/kg. Antena dengan patch logo Universitas Telkom yang menggunakan substrat katun memiliki VSWR sebesar 1,48, bandwidth 19,207 GHz, gain 3,01 dBi dan SAR sebesar 0,22 W/kg dengan menggunakan copper tape sebagai bahan patch. Jika menggunakan yarn conductor sebagai bahan patch dihasilkan VSWR sebesar 1,11, bandwidth 19,183 GHz dan gain 3,197 dBi dimana nilai SAR sebsar 0,81 W/kg.