Bencana di Indonesia rawan terjadi dan sering tidak dapat diprediksi sehingga
menimbulkan banyak korban serta kerugian. Salah satu upaya untuk menanggulanginya
adalah dengan menerapkan sistem peringatan dini bencana atau early
warning system (EWS). Namun, EWS di Indonesia belum maksimal dalam desain
dan implementasi.
Tugas Akhir ini melakukan studi EWS untuk di-broadcast melalui televisi (TV)
digital Indonesia. Untuk mendapatkan hasil maksimal, Tugas Akhir ini mempelajari
beberapa teknik EWS yang sudah diterapkan di negara lain yaitu Jepang, Korea,
dan Amerika. Tugas Akhir ini kemudian memodelkan EWS dengan 3 node yang
setiap node merepresentasikan (i) badan otoritas peringatan, (ii) stasiun penyiaran,
dan (iii) TV penerima. Tugas Akhir ini juga mengevaluasi kemungkinan sistem
EWS sebagai sistem dengan 4 node untuk melihat peluang adanya perbaikan tambahan.
Evaluasi performansi EWS dilakukan dengan menggunakan simulasi komputer
berdasarkan (i) kecepatan penyampaian pesan atau latency dan (ii) bit error
rate (BER).
Hasil studi ini menunjukkan bahwa model sistem EWS dengan 3 atau 4
node sudah cukup efektif dari sisi latency dan performansi. Secara umum EWS
dengan 5 node, atau lebih, memiliki performansi BER yang baik, tetapi memiliki
latency T t +5Dt sehingga delay EWS menjadi besar atau lambat yang nilainya
berbanding secara linear dengan jumlah node. Hasil Tugas Akhir ini diharapkan
dapat membantu pengembangan dan implementasi sistem EWS di Indonesia.
Kata Kunci: Early Warning System, Televisi Digital, Broadcasting System