Girly Cloth & Shop adalah sebuah perusahaan manufaktur yang berada di Jl Sariwates 1 RT 4/RW 14 Kiaracondong, Bandung. Perusahaan ini menerima jasa pembuatan kaos, jaket, sweater, polo dan lain lain. Setiap transaksi yang terjadi masih dicatat secara manual menggunakan kertas dan tidak adanya penjadwalan produksi, penentuan proses produksi ditentukan oleh pemilik sehingga memungkinkan terjadinya keterlambatan pemenuhan pemesanan produksi dan ketidaksesuaian tanggal penyelesaian sehingga memberikan kekecewaan terhadap pelanggan. Penjadwalan produksi akan dijadwalkan dengan pendekatan metode Earliest Due Date. Metode Earliest Due Date (EDD) merupakan metode penjadwalan produksi yang menghasilkan maksimum tardiness (keterlambatan) yang paling minimum. Dengan adanya penerapan jadwal produksi dengan metode earliest due date, maka perusahaan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan dan perusahaan juga dapat menentukan waktu pemesanan bahan beserta jumlahnya dalam bentuk Material Requirement Planning sehingga dapat memastikan produksi yaitu tersedianya bahan untuk di produksi sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan yang bilamana jika bahan tersebut kurang maka proses produksi dapat terganggu dan jika bahan tersebut lebih maka bahan tersebut akan menumpuk digudang.
Penelitian ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Girly Cloth & Shop dengan membuat perangkat lunak yang mampu menjadwalkan produksi dengan metode Earliest Due Date dan mampu menghasilkan Material Requirement Planning.
Fungsionalitas yang dimiliki aplikasi ini yaitu dapat mencatat transaksi pesanan, dapat menjadwalkan produksi dengan pendekatan earliest due date, dapat mengetahui daftar kebutuhan bahan, dapat mengetahui jumlah dan waktu bahan harus dibeli, dapat mencatat transaksi pembelian, produksi dan penerimaan kas, dan dapat menghasilkan catatan akuntansi berupa jurnal umum dan buku besar.
Kata kunci : penjadwalan produksi; earliest due date; material requirement planning;