Pengguna layanan jaringan teknologi Long Term Evolution-Advanced (LTE-A) membutuhkan kualitas jaringan yang sangat baik. Kapasitas jaringan dan interferensi antar cell menjadi masalah yang sering terjadi seiring dengan peningkatan user secara signifikan. Permasalahan adanya interferensi antar cell ketika user berada dalam cakupan area femtocell yang ada dalam gedung atau bangunan, hal ini disebabkan karena user tidak mempunyai hak akses terhadap jaringan femtocell. Oleh karena itu user akan dipaksa untuk bergabung dengan jaringan macrocell yang terdekat walaupun mempunyai kualitas sinyal yang lebih rendah dibanding kualitas daya dari cakupan cell femtocell. Dari sisi user yang tidak mempunyai hak akses terhadap femtocell maka dianggap sebagai sumber interferensi.
Dalam mengatasi hal ini pada teknologi LTE-Advanced menerapkan suatu skema teknologi untuk meningkatkan kapasitas yaitu Heterogeneous Network. Jaringan Heterogen (Het-Net) merupakan suatu skema pada jaringan seluler yang menerapkan smallcell di dalam cakupan macrocell dengan teknologi yang sama maupun yang berbeda. Smallcell yang digunakan yaitu femtocell.
Hasil simulasi dari penelitian tugas akhir ini memperoleh performansi sistem yang baik untuk nilai parameter yang sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh operator. Nilai RSRP yang didapat pada hasil simulasi jaringan heterogen menggunakan metode eICIC yaitu dengan rata-rata sebesar -86.56 dBm. Nilai SINR mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 12.01 dB. Nilai untuk Throughput DL mengalami peningkatan yaitu rata – rata sebesar 16.5 Mbps, untuk Throughput UL mengalami peningkatan yaitu rata – rata sebesar 15 Mbps, dan hasil persentase user connected yaitu 99.4% dimana user yang mengalami reject sebanyak 3 user dengan persentase 0,6%. Dari hasil tersebut maka perancangan jaringan heterogen dengan smallcell yaitu femtocell menggunakan metode eICIC layak untuk diimplementasikan.
Kata Kunci: LTE-Advanced, Heterogeneous Network, eICIC, Macrocell, Smallcell, Femtocell.