Dalam mobile forensic, akuisisi merupakan tahapan penting karena berhubungan dengan integritas data yang dibawakan ke pengadilan. Proses rooting dalam akuisisi digunakan untuk mengekstraksi data lebih banyak. Namun, proses rooting pada akuisisi masih menjadi perdebatan karena rooting dapat memodifikasi data pada perangkat. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki proses rooting dan menganalisis dampak integritas data setelah rooting pada perangkat Android. Dengan menggunakan sistem operasi Android, penelitian ini menggunakan custom recovery sebagai representasi dari metode hard root. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai hash dan menganalisis kode program untuk memeriksa efek dari proses root pada sistem dan data pengguna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses rooting dapat diterima sebagai proses pendukung dalam kegiatan mobile forensic, karena menjaga integritas data pengguna. Hasil ini dapat membantu penyidik dalam keputusan mereka tentang penerimaan rooting di perangkat Android.