Perkembangan teknologi khususnya internet memunculkan hal baru dalam transaksi bisnis menggunakan internet. Transaksi bisnis melalui internet ini lebih dikenal dengan istilah e-commerce. Pada penelitian ini akan menganalisis bagaimana pemasaran Webstore yang dilakukan oleh Boogie Advindo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pemasaran yang dilakukan Boogie.id menggunakan IMC model Dwi Sapta yang dirancang oleh Adji Watono dan Maya Atono yang membahas tentang discovery circle, intent circle, dan strategy circle. Metode penelitian pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dan menggunakan paradigma postpositivisme. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pada discovery circle menunjukkan bahwa Boogie sudah melakukan market review, competitor review, dan consumer review. Pada intent circle diketahui bahwa problem yang dimiliki oleh Boogie yaitu minimnya budget yang dimiliki sehingga membuat pengembangan produk dan inovasi produk menjadi terhambat. Pada strategy circle, Boogie menargetkan masyarakat umum, Boogie memiliki brand soul yaitu brand Boogie yang legenda dan jadul karena menjadi pioneer produk outdoor di Indonesia, serta memiliki produk yang berbeda dengan kompetitornya yaitu produk perahu karet dan produk water activities. Boogie memiliki selling idea berupa tagline “spirit of exploration” namun sayangnya tidak digaungkan oleh Boogie dalam pemasarannya. Sedangkan contact point yang dipakai oleh Boogie yaitu media sosial Instagram dan Facebook dalam menyebarkan informasi terkait kegiatan pemasaran, public relations, personal selling, event, dan word of mouth.