Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kelompok usaha yang terbukti mampu bertahan di dalam situasi krisis ekonomi sekalipun pada kenyataannya turut merasakan adanya kebijakan-kebijakan yang dapat mematikan para UMKM. salah satunya yaitu adanya perjanjian ASEAN-China Free Trade Area yang membuka peluang bagi para pengusaha UMKM untuk dapat berkembang namun dapat juga mengakibatkan produk dalam negeri bersaing dengan produk berasal dari China yang terkenal dengan harga yang lebih murah. Hal tersebut juga dirasakan oleh para pengusaha rajut di Sentra Industri Rajut Binong Jati yang dapat berdampak pada kinerja dari usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kompetensi kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha finansial dan kompetensi kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha non-finansial para pengusaha rajut di Sentra Industri Rajut Binong Jati Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis deskriptif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 78 pengusaha rajut di Sentra Industri Rajut Binong Jati. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan pengolahan data menggunakan SmartPLS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kompetensi kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha finansial dengan besaran kontribusi pengaruhnya sebesar 59.4% dan Kompetensi kewirausahaan juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha non-finansial dengan besaran kontribusi pengaruhnya sebesar 45.8%.