Boneka Sukamulya merupakan salah satu dari tujuh sentra industri yang ada di bandung yang fokus utamanyaa adalah industri boneka. Hasil dari Boneka Sukamulya ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat yang berkunjung ke Kota Bandung dengan hasil dan kualitasnya. Namun terdapat permasalahan dalam proses rantai pasok yaitu proses pemilihan supplier dan kurang koordinasi antara satu sama lain dengan pengusaha boneka di daerah sukamulya. Dari permasalahan itu dapat dijadikan topik untuk mengettahui bagaimana pengaruh dari Supply Chain Management Practice terhadap Supply Chain Performance pada Industri Boneka Sukamulya. Penelitian ini menjadikan SCMP sebagai variabel X (Independent) yang terdiri dari 7 dimensi yaitu : SSP, CR, IQ, Postponement, Agree Vision and Goals, dan SCP sebagai variabel Y (Dependent). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu dengan cara penyebaran kuisioner kepada pelaku usaha di Boneka Sukamulyaa sebanyak 42 orang. Penelitian ini menggunakan model regresi liner berganda. Teknik pengoahan data secara kuantitatif menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Berdasarkan analisis deskriptif , variabel SCMP berada dalam kategori baik dan berdasarkan hasil hasil uji hipotesis X1,X2,X3,X5,X6,X7 (SSP, CR, IQ, Postponement, Agree Vision and Goals, dan SCP) berpengaruh secara parsial terhadap Supply Chain Performance. Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada pelaku usaha boneka sukamulya untuk lebih mengedepankan IS (X4) guna meningkatkan infomasi antara pelaku usaha untuk memperlancar bisnis mereka. Information Sharing yang baik dapat meningkatkan SCMP dan membantu pemilik usaha membuat keputusan bisnis yang tepat dan rantai pasok yang efektif.