Kurangnya kegiatan monitoring dan controlling pada saat pelaksanaan proyek engineering-manufaktur di PT Padina Baraya Jaya merupakan faktor yang mempengaruhi timbulnya risiko keterlambatan dan over cost. Untuk mengatasi hal tersebut, maka digunakan metode Earned Value Management (EVM). EVM digunakan untuk menganalisa kinerja proyek serta memprediksi biaya dan waktu berakhirnya pelaksanaan proyek. Pada penelitian ini didapatkan nilai performansi kinerja proyek pada minggu ke-7 berada pada status poor, dengan nilai CPI dan SPI proyek masing-masing sebesar 0,99 dan 0,98. Kedua nilai tersebut mengidentifikasikan kinerja pelaksanaan proyek belum sesuai dengan yang direncanakan. Kemudian dari hasil perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek (EAC) adalah sebesar Rp 123.945.928, nilai EAC menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek berdasarkan CPI saat ini meningkat dari anggaran yang telah direncanakan yaitu sebesar Rp 122.177.399, sedangkan estimasi durasi proyek terdapat penambahan selama satu hari sehingga total penyelesaian proyek yang dibutuhkan menjadi 60 hari kalender proyek. Berdasarkan hasil kinerja proyek tersebut maka dilakukan perancangan sistem informasi berbentuk dashboard dengan metode EVM. Dengan usulan perancangan sistem informasi yang diberikan, maka proses monitoring dan controlling dapat dilakukan secara tepat, mengurangi risiko ketidaktelitian, dan mampu menampilkan informasi kinerja proyek secara real-time sehingga nantinya dapat dilakukan tindakan korektif dengan cepat untuk meminimalisir kendala yang terjadi.
Kata kunci: Monitoring dan Controlling, Earned Value Management, CPI, SPI, EAC, Analisa Kinerja, Sistem Informasi, Dashboard.