Rantai pasok darah mengelola aliran produk darah dari pendonor hingga pasien. Rantai pasok darah lebih kompleks dibandingan dengan industri lain. Salah satu penyedia layanan darah adalah PMI. UDD PMI sangat berperan penting mengenai penyediaan darah di Indonesia karena telah memberikan kontribusi berupa 92% donasi darah nasional pada tahun 2016.
Permintaan serta pasokan dalam rantai pasok darah sulit diperkirakan sehingga mengakibatkan adanya kesulitan dalam memperkirakan respon. Karena ketidakpastian tersebut, mengakibatkan munculnya risiko - risiko yang berdampak terhadap keselamatan manusia. Risiko – risiko dalam rantai pasok darah dapat mempengaruhi kinerja seluruh jaringan kesehatan sehingga diperlukan adanya manajemen risiko untuk menghasilkan mitigasi risiko. Mitigasi risiko yaitu rencana tindakan untuk mengurangi dampak risiko.
Penelitian ini menggunakan metode SCOR untuk menguraikan aktivitas dalam rantai pasok darah sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi risk event dan risk agent. Kemudian risk event dan risk agent akan diolah menggunakan metode HOR. Tujuan HOR1 yaitu untuk memprioritaskan risk event. Tujuan HOR2 yaitu menyusun strategi mitigasi
Dalam penelitian ini, terdapat sembilan risk agent terpilih yang kemudian menjadi masukkan dalam penyusunan strategi mitigasi. Terdapat 8 preventive action yang mungkin dilakukan sebagai langkah mitigasi. Adapun hasil lain dalam penelitian ini yaitu sistem monitoring agar lebih mudah dalam melakukan pemantauan.